SDIT Al Bina Purwakarta mencanangkan gerakan Sahabat Buku yang secara simbolis di mulai dengan acara launching Gerakan Literasi Sekolah SDIT Al bina (03/10/16), acara yang di gelar di lapangan sekolah dan di ikuti seluruh siswa dan dewan guru ini juga di hadiri oleh Pengawas Pembina dari UPTD Kecamatan Purwakarta.
Di mulai nya Gerakan Literasi Sekolah ini di tandai dengan gerakan membaca selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai.
Dalam kesempatan tersebut juga di bentuk relawan sahabat buku yang terdiri dari siswa dan guru. Relawan sahabat buku ini akan bertugas memantau program literasi sekolah tersebut.
Mengapa Sahabat Buku ?
Daftar ISI
Di Jelaskan oleh kepala sekolah SDIT Al Bina, Mardiana, bahwa salah satu penyebab kualitas pendidikan bangsa Indonesia masih belum bisa berkompetisi di dunia global adalah karena minat baca para siswa masih rendah.
Hasil penelitian PISA menempatkan siswa Indonesia pada posisi 48 dari 56 negara di dunia pada tahun 2006 dengan skor rata-rata 393.
Minat baca rendah inipun terulang di 2009, Hasil penelitian PISA menempatkan posisi membaca siswa Indonesia di nomor 57 dari 65 negara dunia, dengan skor rata-rata 402 sementara rerata internasional 500.
Hasil uji tes PISA yang dilakukan tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 2012 ternyata hasilnya lebih buruk lagi, Hasil PISA 2012 menempatkan siswa Indonesia pada posisi kedua terburuk atau posisi 64 dari 65 negara .
pada saat yang sama Vietnam justru masuk pada posisi 20 besa, Penelitian tersebut menempatkan posisi membaca siswa Indonesia dengan skor rata-rata 396 sedangkan rerata internasional 496.
Kondisi ini diperburuk dengan semakin tidak pedulinya orang tua akan aktivitas membaca. Semakin banyak keluarga yang kedua orang tuanya sibuk bekerja di luar rumah yang harus berangkat ketika anak masih tidur dan pulang ketika anak sudah tidur. Mereka tidak lagi mempunyai cukup waktu dan energi untuk mendekatkan anaknya dengan buku, lewat mendongeng misalnya
Apa yang harus kita lakukan untuk mengubah keadaan ini ?
Gerakan Literasi Sekolah melalui Sahabat buku ini kita hadirkan untuk menjawab tantangan tersebut, demikian di tegaskan oleh Mardiana.
Lebih lanjut bliau menjelaskan, Harus ada upaya intervensi secara sistemik, massif, dan berkelanjutan untuk menumbuhkan budaya membaca pada anak sekarang juga. Kita bisa memulainya dengan menjadikan membaca menjadi budaya di sekolah melalui GERAKAN LITERASI dengan Program SAHABAT BUKU
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan untuk menjadikan sekolah-sekolah memiliki budaya membaca dan menulis, gerakan ini adalah gerakan nasional yang di gagas oleh pemerintah pusat.
Gerakan ini akan mengajak sekolah menerapkan program membaca yang berkelanjutan di mana semua orang yang berada di sekolah (guru, siswa, kepala sekolah) melakukan kegiatan membaca setiap hari dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Gerakan ini bertujuan untuk menjadikan sekolah memiliki komunitas yang memiliki budaya membaca yang tinggi. Budaya membaca ditandai dengan tingginya jumlah buku yang dibaca di sekolah, demikian di jelaskan panjang lebar oleh Kepala sekolah SDIT Al Bina ini.
Mudah mudahan kedepan nya program ini bisa kita tingkatkan, bukan hanya membaca tetapi juga menulis. Dengan semangat ini kita akan mendorong para guru SDIT Al Bina untuk mampu membuat dan menuangkan buah fikiran nya dalam bentuk tulisan sebagai bagian dari sumbangan nya pada dunia pendidikan, hal ini di sampaikan oleh Patria Riza, Sekretaris Yayasan Bina Muslim yang juga hadir pada acara launcing tersebut.